Memahami Cara Menyimpan Masakan Bayi Semoga Lebih Awet

Memiliki buah hati yang sudah masuk usia diberikan kuliner pendamping ASI atau sudah bebas ASI untuk pertama kalinya bagi ibu hal ini bisa menjadi pengalaman yang berharga sekaligus cukup memusingkan. Jangankan menyiapkan kuliner untuk si kecil yang masih bayi, pada umumnya menyiapkan kuliner untuk hidangan keluarga di rumah saja kita seringkali kebingungan dengan hidangan apa yang hendak dimasak hari ini.


Akan tetapi, urusan hidangan untuk sajian kuliner bayi gotong royong tidak akan serepot menyerupai ibu hendak menyiapkan kuliner untuk keluarga. Karena intinya kuliner untuk bayi masih terbatas, jadi bunda tak perlu risau dengan terlalu banyak pilihan hidangan yang pada kesudahannya seringkali menciptakan kita pusing.


Hanya saja, tantangan lain yang mungkin perlu diperhatikan dengan baiki supaya bunda semua di rumah bisa menghadapinya dengan baik yaitu wacana menyimpan kuliner bayi. Seperti yang kita ketahui porsi makan seorang bayi pada umumnya masih begitu kecil. Nah, ketika bunda menciptakan kuliner bayi dalam porsi yang dianggap standar. Maka mungkin si kecil belum tentu mau menghabiskannya.


Untuk itulah daripada membuang kuliner sehat nan bergizi ini. Maka bunda akan sanggup menyimpannya untuk disajikan ketika si kecil akan makan pada jam lainnya. Nah, mari simak memahami cara menyimpan kuliner bayi supaya lebih kekal dibawah ini.


Memiliki buah hati yang sudah masuk usia diberikan kuliner pendamping ASI atau sudah bebas Memahami Cara Menyimpan Makanan Bayi Agar Lebih Awet


Simpan Dalam Lemari Es


Cara pertama yang akan senantiasa bunda perhatikan dalam menyimpan kuliner si kecil supaya lebih kekal yaitu dengan menempatkannya didalam lemari es. Sama halnya menyerupai kuliner lain yang ketika dimasukkan didalam lemari es akan tetap terjaga kesegarannya, maka hal inilah yang menjadi tujuan utama menempatkan kuliner si kecil didalam lemari pendingin.


Untuk itu, bunda bisa menentukan untuk mengemas kuliner si kecil dan memasukannya didalam lemari es. Hal ini akan tentu memudahkan bunda pada ketika hendak mengambil atau memakai kembali kuliner si kecil untuk kembali disajikan. Untuk itu, bunda pun tak perlu selalu menyiapkan hidangan kuliner gres setiap kali si kecil hendak makan.


Bolehkah Makanan Bayi Dibekukan? Bagaimana Prosedurnya?


Untuk ibu yang berniat untuk membekukan kuliner si kecil dengan banyak sekali alasan, menyerupai diantaranya supaya lebih praktis, supaya lebih tahan usang dan masih banyak lagi. Maka tak perlu khawatir alasannya jawabannya boleh-boleh saja, asalkan bunda bisa memperhatikan dengan baik wacana mekanisme apa saja yang perlu diperhatikan ketika hendak menyimpan atau membekukan kuliner si buah hati.


Nah, dibawah ini mari kita simak cara membekukan kuliner bayi didalam lemari es yang penting untuk senantiasa anda perhatikan dengan baik:



  1. Cuci dengan bersih kuliner yang hendak dibentuk puree. Seperti misalkan ayam, daging, ikan ataupun sayuran dan buah-buahan. Membersihkan bahan-bahan terlebih dahulu sebelum hendak dibekukan menjadi langkah paling utama yang penting untuk diperhatikan dengan baik.

  2. Potong bahan-bahan kuliner dengan bentuk yang kecil-kecil. Hal ini dilakukan guna memudahkan si materi baku kuliner ketika dihaluskan atau diblender. Untuk itu, maka pastikan anda memotongnya terlebih dahulu sebelum diolah atau dibekukan.

  3. Selanjutnya yaitu dengan merebus materi kuliner tersebut hingga benar-benar matang. Untuk bayi aktivitas merebus kuliner memang perlu dibentuk dengan benar-benar matang supaya basil atau organisme lain pada kuliner tersebut bisa benar-benar mati dan menciptakan kuliner menjadi higienis.

  4. Sebaiknya, gunakan sedikit air pada ketika menciptakan puree atau kuliner bayi yang dihaluskan. Cara ini dilakukan untuk menciptakan kuliner bayi yang dibentuk tidak terlalu encer ketika dibekukan nantinya.

  5. Haluskan materi kuliner dengan merata guna memastikan tidak ada materi kuliner yang teksturnya masih tertinggal dan tersisa. Untuk itu, maka perhatikan dengan baik pada ketika anda menghaluskan materi yang satu ini.

  6. Sebelum anda hendak memasukan materi puree atau kuliner bayi kedalam wadah untuk dibekukan. Maka pastikan terlebih dahulu puree yang anda masak sudah masbodoh secara merata.

  7. Pastikan daerah pembeku untuk materi kuliner mempunyai tutup. Hal ini akan penting untuk anda perhatikan dengan baik alasannya nantinya kuliner bayi perlu tetap bersih dan tidak tercampur dengan materi kuliner lainnya didalam lemari es. Bila ibu tak mempunyai epilog untuk alat pembeku yang dipakai untuk menampung puree maka ibu bisa memakai plastik yang bersih.

  8. Pastikan epilog untuk wadah pembeku tertutup dengan rapat dan tidak ada celah. Sebab hal ini akan memungkinkan basil atau materi lainya tercampur dengan puree yang anda bekukan. Bukan hanya itu, epilog yang terbuka akan beresiko kuliner lain yang tumpah akan mengenai puree yang dibuat.

  9. Pindahkan puree ketika sudah beku alasannya hal ini akan menjadi hal penting lain yang perlu untuk anda perhatikan dengan baik. Makara demikian, ketika anda sudah mendapati puree dalam wadah balok sudah membeku maka anda akan sanggup memindahkannya dalam plastic dengan zip lock yang bersih.

  10. Saat memindahkan puree yang sudah beku sebaiknya gunakan capitan yang bersih dan jangan gunakan tangan. Hal ini dilakukan guna menjaga kebersihan dan kehigienisan dari puree yang sudah anda masak sebelumnya.

  11. Nah, sehabis puree dibekukan menyerupai ini nantinya anda akan sanggup menyiapkan puree setiap kali si kecil akan makan. Sementara itu, anda hanya membutuhkan 2 hingga dengan 3 blok saja pada ketika si kecil menghadapi jam makannya.


Perhatikan Kebersihan Wadah yang Digunakan


Selain memperhatikan beberapa mekanisme dalam membekukan puree yang dimasak. Hal lain yang juga penting untuk anda perhatikan dengan baik yaitu kebersihan wadah yang digunakan. Baik itu, wadah yang dipakai pada ketika memasak puree atau wadah daerah makan si buah hati. Kebersihan untuk si kecil yaitu hal yang paling penting dan yang utama.


Hal ini dikarenakan badan seorang bayi masih begitu rentan dan system kekebalan tubuhnya pun berlum terbentuk dengan sempurna. Sehingga duduk masalah basil dari kuliner yang mungkin dianggap hal sepele untuk orang dewasa. Bisa mungkin hal ini menjadi permasalahan yang besar. Akibatnya bila ibu kurang cermat memperhatikan duduk masalah ini maka si kecil bisa saja sakit perut atau mengalami gangguan pencernaan yang berbahaya.


Gunakan Wadah yang Kedap Udara


Pada ketika membekukan kuliner bayi didalam lemari es ada baiknya ibu menentukan wadah yang kedap udara. Hal ini selain menjaga keawetan dari kuliner bayi yang dibuat, juga wadah yang kedap udara akan senantiasa lebih baik dalam menjaga kesejukan dan tekstur dari kuliner bayi untuk lebih tahan lama.


Begitupun ketika anda store kuliner yang sudah beku. Alih-alih memakai wadah plastic, ibu akan sanggup memakai wadah yang lebih kedap udara. Dengan begini ibu membantu si kecil menjaga nafsu makannya lantaran rasa dan tekstur dari kuliner yang tetap terjaga dengan baik.


Berikan Label Pada Setiap Wadah


Pemberian label atau nama pada setiap wadah kuliner bayi yang dibentuk pun menjadi tips penting dalam menyimpan kuliner bayi supaya lebih awet. Tips ini akan memudahkan ibu dan bunda dalam menempatkan aneka jenis kuliner bayi dalam satu daerah namun tidak memusingkan.


Pemberian nama pada setiap wadah akan tentu memudahkan ibu dan bunda untuk bisa menyajikan kuliner yang sudah diawetkan didalam lemari es tanpa kebingungan dengan wadah mana yang berisikan hidangan yang dimaksud.


Sebab ketika sudah bermetamorfosis puree biasanya tekstur dari kuliner akan terlihat sama. Selain itu, ketika diawetkan dan dibekukan tentunya akan semakin sulit bagi kita dalam membedakan mana hidangan yang satu dengan hidangan yang lainnya.


Pastikan Semua Bahan Makanan yang Dimasak Matang


Untuk bunda yang menyebabkan kuliner bayi yang diolah dengan cara dimasak. Maka penting sekali bagi bunda untuk memastikan bahwa semua masakan yang dibentuk matang. Hal ini akan tentu mempengaruhi keawetan dari kuliner yang ibu sajikan.


Contohnya untuk ibu yang menyajikan puree sayur yang dicampur dengan nasi dan hati ayam. Maka pastikan ketika merebus atau memasak sajian ini semuanya matang secara merata. Dari kuliner yang direbus matang maka nantinya materi ini akan jauh lebih awet.


Untuk itu, maka pastikan dengan baik bahwa semua materi kuliner yang anda masak dibentuk dengan matang secara merata. Selain itu, materi kuliner yang dibentuk matang pun akan senantiasa menghindari basil dan mikroorganisme dalam kuliner bertahan didalamnya.


Pastikan Suhu didalam Lemari Es Tidak Kurang dari 18 Derajat Celcius


Poin penting yang perlu ibu perhatikan ketika menempatkan kuliner si kecil didalam lemari es yaitu memperhatikan dengan baik suhu didalamnya. Hal ini dikarenakan pengaturan suhu akan tentu mempengaruhi masa simpan dan keawetan dari sajian kuliner yang anda simpan.


Untuk itulah, set suhu pada lemari es tidak kurang dari 18 derajat celcius. Sebab pada titik ini kuliner yang ditempatkan didalam mesin pendingin ada pada titik beku. Dengan begini kuliner akan tentu menjadi lebih kekal pada ketika anda bekukan. Untuk itu, maka pastikan dengan baik sebelum menyimpan kuliner didalam lemari pendingin, terlebih dahulu anda memperhatikan dengan baik duduk masalah suhu ini.


Batas Maksimal Penyimpanan Makanan Bayi


Untuk beberapa jenis tertentu kuliner bayi menyerupai halnya buah-buahan atau sayuran yang dihaluskan dan dibentuk puree maka kuliner semacam ini akan cenderung jauh lebih tahan usang dibandingkan dengan materi kuliner lainnya. Batas waktu maksimal penyimpanan kuliner puree semacam ini sanggup bertahan selama 2 bulan lamanya.


Dengan demikian, selama batas waktu ini bunda akan tetap sanggup menyajikan hidangan ini untuk si buah hati untuk hidangan makanannya. Hanya saja, untuk beberapa jenis kuliner olahan lainnya untuk kuliner bayi yaitu batas waktu yang lebih singkat.


Semisal untuk kuliner bayi yang dimasak dan diolah menyerupai nasi tim, hidangan ini hanya akan bisa bertahan selama tidak lebih dari 1 minggu. Mengapa demikian? Sebab jenis kuliner yang semacam ini akan cenderung lebih gampang berubah rasa dan teksturnya. Makara demikian, untuk menjaga kesejukan dari hidangan kuliner ini maka sebaiknya tidak memperlihatkan kuliner olahan yang disimpan terlalu usang untuk buah hati anda.


Demikianlah beberapa cara menyimpan kuliner bayi supaya lebih awet. Semoga bermanfaat!


Post a Comment

0 Comments